Irama Nasyid Kontemporari
Lagu ini bertajuk "Teman Sejati" yang dipopularkan oleh "Kumpulan Brothers"
di mana lagu ini mengisahkan perihal persahabatan yang cukup bermakna
bagi dua insan yang bergelar sahabat yang mengharungi susah senang bersama
walau dalam apa jua keadaan sekalipun
- Selama ini ku mencari-cari
- Teman yang sejati
- buat menemani
- perjuangan suci
- Bersyukur kini
- PadaMu Ilahi
- Teman yang dicari
- Selama ini
- Telah ku temui
- Dengannya di sisi
- Perjuangan ini
- Senang diharungi
- bertambah murni
- Kasih Ilahi
- KepadaMu Allah
- Ku panjatkan doa
- Agar berkekalan
- Kasih sayang kita
- Kepadamu teman
- Ku pohon sokongan
- Pengorbanan
- Dan kesetiaan
- Telah ku ungkapkan
- Segala-galanya
- Ku mencari-cari
- Teman yang sejati
- Buat menemani
- Perjuangan suci
"Wahyu Pertama" merupakan sebuah lagu yang dipopularkan oleh Kumpulan Nasyid
NOWSEEHEART. Lagu ini menjelaskan kepada kita tentang peristiwa
penurunan Wahyu yang pertama kepada baginda Rasulullah S.A.W. pada malam 17 Ramadhan
di Gua Hira'. Hayatilah.....
- Terbuka luas kubah langit
- Tujuh belas Ramadhan Al-Mubarak
- Terpancar sinar cahaya putih
- Menggetarkan 'abid yang ber'uzlah
- Bagaikan petir menyambar Gua Hira'
- Jibril menghulurkan watikah dari yang Hak
- Lembar Al-Quran pun bermula yang pertama
- Dan bermulalah kehidupan Rasulullah
- Menyampai amanah
- Dari Tuhan yang memerintah cakerawala
- Ditaat disembah
- Dan bersaksilah pada dua kalimah
- Nan tergantung di kemuncak 'arasy
- Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan
- Yang menciptakan manusia dari segumpal darah
- Bacalah dengan nama Tuhanmu yang pemurah
- Yang mengajar insan dengan kalam
- Terbuka luas kubah langit
- Detik gemilang wahyu pertama
"Raihan" merupakan merupakan sebuah kumpulan yang tidak asing lagi di arena
muzik Nasyid Kontemporari ini. Lagu paparan seterusnya merupakan satu lagu yang
dimuatkan dalam album pertama mereka yang telah memartabatkan mereka antara yang
terbaik di persada muzik tanahair. Terimalah "Sebenarnya"....
- Sebenarnya.....
- Hati ini, cinta kepadaMu
- Sebenarnya.....
- Diri ini, rindu kepadaMu
- Tapi aku tidak mengerti
- Mengapa Cinta masih tak hadir
- Tapi aku tidak mengerti
- Mengapa rindu belum berbunga
- Sesungguhnya, walau ku kutip
- Semua permata di dasar lautan
- Sesungguhnya walau ku siram
- Dengan air hujan dari tujuh lautan
- Namun cinta takkan hadir
- Namun rindu tak akan berbunga
- Jika tidak mengharap rahmatmu
- Jika tidak menagih simpati
- Padamu Ya! Allah
- Tuhan..Hadiahkanlah
- KasihMu kepadaku
- Tuhan...Kurniakanlah
- Rinduku kepadaMu
- Moga ku tahu syukurku
- Adalah milikMu
Siapa tak kenal "Hijjaz". Alunan merdu suara penyanyinya benar-benar memikat kalbu.
Sebagaimana Raihan, Hijjaz juga antara yang dikenali. Lagu seterusnya di ambil dari album
kedua Hijjaz yang memberi pengiktirafan kepada golongan wanita yang bertajuk
"Puteriku Sayang".......
- Lembutmu tak beerti
- Kau mudah di jual beli
- Kau mampu menyaingi lelaki dalam berbakti
- Lembut bukan hiasan
- Bukan pula kebanggaan
- Tapi kau sayap kiri pada suami yang sejati
- Disebalik bersih wajahmu
- Disebalik tabir dirimu
- Ada rahsia agung
- Tersembunyi dalam diri
- Itulah sekeping hati
- Yang takut pada Ilahi
- Berpegang pada janji mengabdikan diri
- Malumu mahkota yang tidak perlukan singgahsana
- Tetapi ia berkuasa menjaga diri dan nama
- Tiada siapa yang akan boleh merampasnya
- Melainkan kau sendiri yang pergi menyerah diri
- Ketegasanmu umpama benteng negara dan agama
- Dari dirobohkan dan jua dari dibinasakannya
- Wahai puteriku sayang
- Kau bunga terpelihara
- Mahligai syurga itu lah tempatnya
"Damai yang Hilang" Begitulah antara lagu yang dimuatkan dalam
album pertama "NOWSEEHEART" yang berkisar tentang keadaan masakini yang semakin
goncang dengan permasalahan dan pergolakan yang sering menyebabkan berlakunya
pertumpahan darah dan sebagainya. Hayatilah dan insaflah dengan setiap yang berlaku...
- Tercalar pelangi dihiris gerimis
- Senja pun merangkak menutup mentari
- Terbias warnanya ke wajah
- Lagu kedamaian tiada kedengaran
- Bumi yang merekah disirami darah
- Kemelut melanda tiada kesudahan
- Kemusnahan bermaharajalela
- Yang lemah menjadi mangsa
- Anak-Anak kecil menggoncangkan ibunya
- Yang lemah longlai tak lagi bermaya
- Jeritan suara batinnya
- Tak siapa mendengarnya
- Tergadaikah maruah oleh janji-janji
- Terbayarkan dengan nyawa dan darah
- Soalan yang tiada jawapan
- Kemanusiaan telah lama hilang
- Kini yang tinggal hanya ketakutan
- Musnah kasih sayang dan persaudaraan
- Tandus akhlak dan keimanan
- Menyemai persengketaan
back
next